perkataan tersebut sering kita dengar baik dirumah, sekolah, kampus, pekerjaan bahkan kita sendiri yang berkata sendiri. Apakah kita menyadari apa yang kita lakukan setelah kita mengatakan hal tersebut. Beberapa langsung melakukan, dan beberapa menundanya bahkan beberapa lupa dengan perkataan yang baru saja keluar dari mulutnya dan melupakannya begitu saja. Sama halnya ketika kita mendengarkan firman Tuhan, setiap kita mendengar dengan jelas tapi tidak tahu jelas apa yang hendak dilakukan. Terkadang respon kita jadikan pilihan padahal sebenarnya respon adalah penentuan apakah yang kita harapkan akan tergenapi atu tidak. Semakin lama kita menunda semakin lama kita mendapatkannya. Namun seberapa jelas sebenarnya tujuan yang akan kita capai melalui respon kita. Sebenarnya ketika hati percaya bahwa kita sanggup mendapatkannya secara sadar tidak sadar kita telah mendapatkanyya sebanya 50%, apakah anda menyadarinya?. Dan apakah yang menentukan untuk semuanya menjadi nyata, yaitu respon kita. Kerjakan atau menunda atau lupakan?
Berulang-ulang saya sering menunda apa yang Tuhan katakana kepada saya, dan bahkan setelahnya saya membela diri dengan berkata “Tuhan masih memberi kesempatan” tapi sebenarnya dalam hati saya takut tidak bertemu lagi dengan kesempatan tersebut. Tuhan terlalu baik untuk hidup kita, berkali-kali saya mengalami kegagalan yang terkadang saya merasa sangat mengecewakan Tuhan, tapi Tuhan tahu apa yang Dia katakana pada saya, sampai saya tidak pernah ingin berkata “mundur” dari Tuhan. Setiap saya melangkah dalam hati saya selalu merasakan kasihNYA yang selalu membuat saya ingin menangis. Suatu hari saya pernah berkata pada Tuhan “Tuhan, apakah kecewa melihat hidupku terlalu jauh dari apa yang Kau harapkan?” namun sekali lagi saya katakana kasihNYA terlalu nyata dalam setiap detik hidup saya.
No comments:
Post a Comment