Wednesday, October 27, 2010

daun kering


Dalam panasnya terik matahari, aku melihat daun-daun yang kering.

Begitu banyaknya dan tertimbun disekelilingku

Tanpa menjadi tujuanku..Aku mengumpulkan daun itu satu demi satu.

Tanpa menjadi kesengajaanku..Aku menghitung daun itu.

Dalam setiap hitungan..aku hanya bisa diam

Dan terpikir dibenakku..

Ada banyak kekecewaan dan kehancuran yang terkadang kita ingat,

Bahkan tidak disadari seseuatu yang benar-benar tidak berguna dilakukan karena sebuah ego

Tuhan, apakah Engkau kecewa dengan pribadi yang angkuh?

Banyak yang telah aku kumpulkan, seperti daun kering ini..

Hanya api yang bisa menghanguskan semua daun kering..

Hanya kasihMu yang membuat aku berbalik..

Tuhan, mampukan aku untuk mengambil api itu..

Biarkan aku membakarnya dan biarkan semuanya menjadi asap..

Dan dalam hitungan waktu asap itu akan menghilang

just a moment..


aku akan tetap mencintaimu Tuhan,dan lebih lagi..bahkan dalam kondisi apa pun,karena tidak ada yang bisa aku pertahankan dihadapanMu kecuali penyerahanku. Sempat aku menangisi kondisi ini,tapi aku tahu setiap perkara dapat kutanggung didalam Dia..dan kasihMu cukup membuat aku kuat, bahkan jika aku menjadi pemenang pun hanya karna anugrahMu. Aku hanya ingin kesetiaanku teruji dan murni. Pada akhirnya kedewasaanlah yang akan muncul, dan perbedaan antara terbentuk ataukah hancur tanpa bentuk. Aku mau setia masuk dalam pembentukan dan pendewasaan. Tidak bisa ada yang dimegahkan dihadapanMU,kecuali penyerahanku..

Wednesday, October 13, 2010

menanti pelangi indah


Bermula dari sebuah air mata yang tidak segaja menetes ketika sebuah telinga mendengar sebuah kata perpisahan. Mungkin memang seharusnya sebuah pertemuan itu berakhir dalam sebuah perpisahan. Tapi aku yakin suatu kelak aku akan menemukan sebuah pertemuan yang tidak pernah berakhir, dimana dan dengan siapakah itu? Entahlah..biarkan ini menjadi sepenggal harapan yang mendatangkan sebuah senyuman tulus dari mulutku.


Aku, kamu dan dia memang harus berpisah, tapi aku yakin tali hubungan kita tidak ada yang dapat memudarkannya. Sekian lama waktu yang telah kita lalui, tidak terasa kita telah sibuk dengan dunia kita masing-masing, meski aku pun sebenarnya tidak tahu bagaimana dan apa yang sedang kalian alami. Aku ingat benar, ketika semua murid dikelas sangat mengenali kita bahkan sangat segan untuk mendekati kita. Karena pergaulan kita yang cukup tidak baik dan kenakalan yang membuat kita sedikit berani dalam memberontak. Mungkin saja mereka telah menyebut kami pemberontak, karena ketidak pedulian kami dengan sekitar dan tidak mau tau dengan setiap tanggung jawab yang seharusnya kami kerjakan.


Selang beberapa tahun aku, kamu dan dia tak sedikitpun ada kabar. Namun sampai suatu hari dia dapat menghubungi dalam sebuah ponsel dan bercerita panjang lebar tentang keadaan dia, cukup membuat aku sedih karena dia masih seperti yang dulu, mengeluh tentang keluarga dia yang sering menyakiti dan seorang ayah yang tidak bertanggung jawab dan menelantarkan dia dan ibunya. Aku pikir hal ini akan berakhir tiga tahun yang lalu, tapi rasanya pelangi indah itu belum juga menghiasi hidupnya, mungkin esok,lusa atau kapan pun itu, yang pasti aku menginginkan seperti apa yang dia inginkan


Tepat diwaktu-waktu yang sama kamu dapat menghubungiku tanpa sepengatahuanku dari arah manakah kamu tahu keberadaanku. Dan aku lebih sedih ketika tahu tentang percikan kaca-kaca dalam hidupmu yang menggoreskan banyak luka dan harus memaksa kamu untuk memutuskan keputusan yang salah, aku tahu sebenarnya kamu tidak ingin dalam titik ini, lagi-lagi air mataku hanya menetes ketika kamu bercertita tentang semua kegagalan kamu dan semua keterpurukan kamu, aku hanya berharap kamu bisa menemukan pelangi indah dalam hidupmu seperti harapanku juga pada dia.

Kamu dan dia sama-sama membuatku berfikir cukup keras, bagaimana caranya kita menemukan pelangi indah itu.


Namun lagi-lagi waktu memisahkan kita, entah mengapa kita terhilang dengan begitu saja. Aku hanya diam memikirkan kamu dan dia, berharap ketika kita berjumpa lagi, pelangi itu telah menghiasi hidup kamu dan dia.


Dan saat ini juga, aku telah mendapat cerita tentang kamu dan dia dan bukan dari angin atau hembusan, namun kamu dan dia yang akhirnya dapat menjumpai aku kembali. Cukup senang dan terharu karena Tuhan sangat mempeduikan pertemuan aku, kamu dan dia.

Tapi lagi-lagi mengapa pelangi indah itu tidak kunjung menghampiri hidup kamu dan dia. Sebenarnya ingin aku bercerita tentang sebuah pelangi yang indah itu, karena aku telah melihatnya, dan betapa indahnya pelangi itu meski rasanya sulit mendapatkannya, tapi jujur saja, aku telah menemukannya sejak kita terpisah. Mengapa hingga waktu yang panjang ini kamu dan dia masih juga belum menemukannya?


Hatiku cukup tergores-gores bahkan hanya terdiam dalam kesesakan ketika semakin mendengar cerita tentang batu-batu dan daun kering yang mengganggu hidup kamu dan dia.


Meski “kamu” masih terus merasakan kesakitan atas keluargamu, dan “dia” yang terlalu terikat dengan dunia malamnya


Tulisan ini aku tulis untuk semakin mengingatkan hatiku, bahwa kamu dan dia masih memiliki harapan untuk melihat pelangi indah itu.. pelangi indah itu adalah sebuah pemulihan

Wednesday, October 6, 2010

masih ada pengharapan


Sebuah penyerahan yang mudah dikatakan dimulut tapi sulit melakukannya ketika titik itu mulai menghampiri bahkan semakin mendekat, yang pada akhirnya menuntut kita memutuskannya.
awan mungkin saja berubah menjadi kelabu, dan matahari berkurang teriknya, bahkan daun tiba-tiba mengering dalam sekejap,tapi perasaan tidak ada yang mengubahnya kecuali hati kita sendiri.
Kekecewaan, sakit hati terlalu sering menjadi kendala untuk kita menyadari bahwa kita masih punya harapan. Apa yang kita lakukan dan rasakan ketika kita sedang kecewa dan sakit hati,,hanya menangis dan mengasihani diri sendiri..mungkin..

Kemarin terdengar disampingku seorang perempuan berkata :

“saya sakit hati karena selam ini dia membohongi saya, seolah-olah dia memperhatikan saya padahal hatinya jauh..terlalu sering dia menyakan kabar dan menyapa dengan nada lembutnya, tapi semua sia-sia ketika saya menyadari bahwa sebenarnya dia menyukai orang yang terdekat denganku”


Dan saat ini terdengar disampingku seorang laki-laki berkata :

“saya cukup kecewa dengan seorang wanita yang menolak saya dengan caranya yang lembut,lebih baik dari awal dia tidak memberikan pengharapan apa-apa,bahkan lebih baik saya tidak mengenalnya”

Kita bisa menebak seperti apa hati mereka, tapi ingatlah ITU HANYA SEMENTARA..


Jangan terus berfikir bahwa kamu tiak memiliki pengharapan.

Jika kita sudah melihat apa yang kita harapkan brarti itu bukanlah pengharapan, karena pengharapan adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Bermimpilah dan percaya pada pengharapan, karena sebenarnya PENGHARAPAN itu TUHAN, apapun yang kita harapkan itu berawal dari hati Tuhan.


Untuk sejenak mari kita diam dan berfikir jernih tentang perngharapan, dan ingatlah Tuhan mampu membalut setiap rasa luka dihati dan mampu mengubahnya. Tidak perduli apa alasan rasa sakit hati anda, baik itu kecewa terhadap keluarga, pasangan anda, study, teman-teman, ato bahkan kecewa dengan orang yang baru kita kenal meski tidak mungkin tapi itulah perasaan yang bermula dari hati, semua tidak diduga tapi bisa diubah.


Serahkan setiap kekhawatiran dan kekecewaan .. dan lihatlah pada pengharapan.