Monday, June 3, 2013

Mimpiku

Akhir-akhir ini saya diingatkan kembali tentang beberapa mimpi saya dulu, bahkan bisa dibilang "banyak" mimpi saya tersebut. Saya diam sejenak dan mengingat mana saja yang sudah nyata dan mana yang belum nyata. Ternyata, beberapa mimpi saya jadi nyata hanya berawal dari sebuah 'keyakinan' atau 'iman'. Ya, sesimple itu saya menyebutkan, karena kalau secara logika mungkin beberapa mimpi sulit bisa terjadi. 

Berbicara tentang mimpi tepat pada tanggal 12 April 2013 lalu saya menghampiri sebuah sekolah yang letaknya cukup jauh dari tempat saya tinggal. Awalnya pun saya penasaran dengan sekolah tersebut, ya..sekolah jurusan Pertanian, saya pikir di jaman sekarang ini sudah tidak ada sekolah tingkat menengah atas yang memilki jurusan Pertanian. Dengan alis berkerut, saya berpendapat seperti apa siswa-siswa disana, mengapa mereka masih memilki ketertarikan untuk Pertanian. Saya sering menjumpai siswa-siswi atau anak-anak remaja, dan kebanyakan dari mereka mempertahankan kemauan dan hak mereka. Dan kembali saya merasa terharu dengan sekolah yang memiki jurusan Pertanian, bahkan siswa yang sekolah disitu.

Ternya benar, sekolah memang tepat memberikan jurusan Pertanian karena daerah yang cukup jauh dari kota, dan pedalaman yang cukup sulit ditempuh untuk angkutan umum. Saya sempat memiliki pengalaman untuk transportasi, saya sempat naik mobil pick up alias kolbak, dan saya duduk diatas tumpukan kelapa-kelapa serta pisang, karena memang tidak ada angkutan umum yang kesana, hanya mobil seperti ini.

SMK Pertanian Negeri I Cipaku Kelas Pasawahan yang terletak di daerah Pasawahan , jika dalam bahasa sunda ‘pasawahan’ berarti persawahan. Kepala Sekolah yang masih muda dan cukup ramah menjelaskan tentang sekolah tersebut, sambil saya melihat pemandangan lahan-lahan yang sedang ditanami berbagai macam tanaman oleh siswa-siswi. Jujur, saya terharu. Saya bangga dengan kemauan mereka untuk sekolah disitu, dan mereka tidak malu. Sempat terlintas dalam benak saya tentang anak jaman sekarang yang malas sekolah, buat kasus disekolah, dan tidak lagi peduli dengan biaya yang dikeluarkan untuk sekolahnya, dan saya membandingankan dengan mereka yang mencari sekolah gratis dan mengusahakan apa yang bisa mereka kerjakan, cukup ironi. Jaman sekarang anak remaja gengsi memilih jurusan yang kurang enak didengar, tapi beda dengan mereka yang cukup antusias.

Sepanjang saya keliling-keliling sekolah tersebut, seorang siswi sambil menjelaskan setiap ruangan demi ruangan, dengan rasa haru yang tidak hilang saya mendengarkannya. Dan akhirnya saya masuk dalam sebuah kelas, kelas mereka tanpa bangku dan meja, mereka duduk dilantai dan saya melihat dinding kelasnya yang ditempel dengan kertas-kertas. Saya masuk, dan mendekati kertas-kertas itu dengan rasa penasaran. Ternyata kertas-kertas tersebut adalah tulisan para siswa-siswi dengan cerita mereka masing-masing dengan judul yang sama “MIMPIKU” hmmm..makin saya terharu dengan semua cerita mereka. Ternyata mereka memiliki cita-cita yang diluar dugaan, dan sempat saya berulang kali membaca sebuah mimpi siswa yang saya sempat kenalan, inilah mimpinya….



Setelah berulang membacanya, saya tersenyum. Jika kamu tanya pendapat saya, saya sulit mengeluarkan pendapat. Mungkin hanya satu kata “bangga”
Saya semakin berharap untuk anak-anak Indonesia supaya bangkit dari ketidakmampuan, kembali bermimpi untuk masa depan yang penuh harapan dan bersyukur dengan keadaan apapun, dan ingat supaya benar-benar menggapai cita dengan usaha yang NYATA.
Ayo berani bermimpi, kejar dan kerjakan!