hanya tersisa beberapa hari untuk tahun ini, kalau saja kita berfikir ini tahun terakhir.. semua akan melakukan yang terbaik diwaktu waktu terakhir.
sudahkan kita berfikir akan waktu-waktu terakhir? rasanya sangat sedih jika harus mengakhiri seseuatu yang kita cintai. tapi,sadarlah suatu waktu ada masanya kita akan bertemu dengan waktu tersebut
tidak ada lagi jalan untuk melangkah mundur karna semuanya telah usai
kegagalan,kesuksesan,kesedihan,kegembiraan.. semuanya berakhir diwaktu-waktu terakhir hanya KASIH yang tidak pernah usai, dan tetap kekal teruji
setiap kata yang terucap darimu,selalu kudengarkan karna pikirku, setiap perkataanmu akan membawa kebaikan terlalu setia aku menanti setiap perkataanmu, hingga aku tidak lagi perduli dengan tetes air mataku bahkan matamu yang memandangku pun tak lagi peduli
terimakasih untuk ketidak setiaanmu.. mengajarkan aku untuk terlebih dahulu setia
terimakasih untuk tidak memperhatikanku karena mengajarkanku untuk bisa lebih dulu memperhatikan
terimakasih telah menghianati aku dari belakang karena telah mengajariku untuk menerima keadaanmu
terimakasih untuk kehadiranmu yang hanya sesaat membuatku bahagia tapi,untuk selamanya kehadiranmu telah mengajariku untuk memaafkan
*untuk teman yang merasa tersakiti oleh seseorang yang pernah disampingnya, memaafkan adalah bukti untuk tetap mengasihi
aku akan tetap mencintaimu Tuhan,dan lebih lagi..bahkan dalam kondisi apa pun,karena tidak ada yang bisa aku pertahankan dihadapanMu kecuali penyerahanku. Sempat aku menangisi kondisi ini,tapi aku tahu setiap perkara dapat kutanggung didalam Dia..dan kasihMu cukup membuat aku kuat, bahkan jika aku menjadi pemenang pun hanya karna anugrahMu.Aku hanya ingin kesetiaanku teruji dan murni. Pada akhirnya kedewasaanlah yang akan muncul, dan perbedaan antara terbentuk ataukah hancur tanpa bentuk. Aku mau setia masuk dalam pembentukan dan pendewasaan.Tidak bisa ada yang dimegahkan dihadapanMU,kecuali penyerahanku..
Bermula dari sebuah air mata yang tidak segaja menetes ketika sebuah telinga mendengar sebuah kata perpisahan. Mungkin memang seharusnya sebuah pertemuan itu berakhir dalamsebuah perpisahan. Tapi aku yakin suatu kelak aku akan menemukan sebuah pertemuan yang tidak pernah berakhir, dimana dan dengan siapakah itu? Entahlah..biarkan ini menjadi sepenggal harapan yang mendatangkan sebuah senyuman tulus dari mulutku.
Aku, kamu dan dia memang harus berpisah, tapi aku yakin tali hubungan kita tidak ada yang dapat memudarkannya. Sekian lama waktu yang telah kita lalui, tidak terasa kita telah sibuk dengan dunia kita masing-masing, meski aku pun sebenarnya tidak tahu bagaimana dan apa yang sedang kalian alami. Aku ingat benar, ketika semua murid dikelas sangat mengenali kita bahkan sangat segan untuk mendekati kita. Karena pergaulan kita yang cukup tidak baik dan kenakalan yang membuat kita sedikit berani dalam memberontak. Mungkin saja mereka telah menyebut kami pemberontak, karena ketidak pedulian kami dengan sekitar dan tidak mau tau dengan setiap tanggung jawab yang seharusnya kami kerjakan.
Selang beberapa tahun aku, kamu dan dia tak sedikitpun ada kabar. Namun sampai suatu hari dia dapat menghubungi dalam sebuah ponsel dan bercerita panjang lebar tentang keadaan dia, cukup membuat aku sedih karena dia masih seperti yang dulu, mengeluh tentang keluarga dia yang sering menyakiti dan seorang ayah yang tidak bertanggung jawab dan menelantarkan dia dan ibunya. Aku pikir hal ini akan berakhir tiga tahun yang lalu, tapi rasanya pelangi indah itu belum juga menghiasi hidupnya, mungkin esok,lusa atau kapan pun itu, yang pasti aku menginginkan seperti apa yang dia inginkan
Tepat diwaktu-waktu yang sama kamu dapat menghubungiku tanpa sepengatahuanku dari arah manakah kamu tahu keberadaanku. Dan aku lebih sedih ketika tahu tentang percikan kaca-kaca dalam hidupmu yang menggoreskan banyak luka dan harus memaksa kamu untuk memutuskan keputusan yang salah, aku tahu sebenarnya kamu tidak ingin dalam titik ini, lagi-lagi air mataku hanya menetes ketika kamu bercertita tentang semua kegagalan kamu dan semua keterpurukan kamu, aku hanya berharap kamu bisa menemukan pelangi indah dalam hidupmu seperti harapanku juga pada dia.
Kamu dan dia sama-sama membuatku berfikir cukup keras, bagaimana caranya kita menemukan pelangi indah itu.
Namun lagi-lagi waktu memisahkan kita, entah mengapa kita terhilang dengan begitu saja. Aku hanya diam memikirkan kamu dan dia, berharap ketika kita berjumpa lagi, pelangi itu telah menghiasi hidup kamu dan dia.
Dan saat ini juga, aku telah mendapat cerita tentang kamu dan dia dan bukan dari angin atau hembusan, namun kamu dan dia yang akhirnya dapat menjumpai aku kembali. Cukup senang dan terharu karena Tuhan sangat mempeduikan pertemuan aku, kamu dan dia.
Tapi lagi-lagi mengapa pelangi indah itu tidak kunjung menghampiri hidup kamu dan dia. Sebenarnya ingin aku bercerita tentang sebuah pelangi yang indah itu, karena aku telah melihatnya, dan betapa indahnya pelangi itu meski rasanya sulit mendapatkannya, tapi jujur saja, aku telah menemukannya sejak kita terpisah. Mengapa hingga waktu yang panjang ini kamu dan dia masih juga belum menemukannya?
Hatiku cukup tergores-gores bahkan hanya terdiam dalam kesesakan ketika semakin mendengar cerita tentang batu-batu dan daun kering yang mengganggu hidup kamu dan dia.
Meski “kamu” masih terus merasakan kesakitan atas keluargamu, dan “dia” yang terlalu terikat dengan dunia malamnya
Tulisan ini aku tulis untuk semakin mengingatkan hatiku, bahwa kamu dan dia masih memiliki harapan untuk melihat pelangi indah itu.. pelangi indah itu adalah sebuah pemulihan
Sebuah penyerahan yang mudah dikatakan dimulut tapi sulit melakukannya ketika titik itu mulai menghampiri bahkan semakin mendekat, yang pada akhirnya menuntut kita memutuskannya.
awan mungkin saja berubah menjadi kelabu, dan matahari berkurang teriknya, bahkan daun tiba-tiba mengering dalam sekejap,tapi perasaan tidak ada yang mengubahnya kecuali hati kita sendiri.
Kekecewaan, sakit hati terlalu sering menjadi kendala untuk kita menyadari bahwa kita masih punya harapan. Apa yang kita lakukan dan rasakan ketika kita sedang kecewa dan sakit hati,,hanya menangis dan mengasihani diri sendiri..mungkin..
Kemarin terdengar disampingku seorang perempuan berkata :
“saya sakit hati karena selam ini dia membohongi saya, seolah-olah dia memperhatikan saya padahal hatinya jauh..terlalu sering dia menyakan kabar dan menyapa dengan nada lembutnya, tapi semua sia-sia ketika saya menyadari bahwa sebenarnya dia menyukai orang yang terdekat denganku”
Dan saat ini terdengar disampingku seorang laki-laki berkata :
“saya cukup kecewa dengan seorang wanita yang menolak saya dengan caranya yang lembut,lebih baik dari awal dia tidak memberikan pengharapan apa-apa,bahkan lebih baik saya tidak mengenalnya”
Kita bisa menebak seperti apa hati mereka, tapi ingatlah ITU HANYA SEMENTARA..
Jangan terus berfikir bahwa kamu tiak memiliki pengharapan.
Jika kita sudah melihat apa yang kita harapkan brarti itu bukanlah pengharapan, karena pengharapan adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Bermimpilah dan percaya pada pengharapan, karena sebenarnya PENGHARAPAN itu TUHAN, apapun yang kita harapkan itu berawal dari hati Tuhan.
Untuk sejenak mari kita diam dan berfikir jernih tentang perngharapan, dan ingatlah Tuhan mampu membalut setiap rasa luka dihati dan mampu mengubahnya. Tidak perduli apa alasan rasa sakit hati anda, baik itu kecewa terhadap keluarga, pasangan anda, study, teman-teman, ato bahkan kecewa dengan orang yang baru kita kenal meskitidak mungkin tapi itulah perasaan yang bermula dari hati, semua tidak diduga tapi bisa diubah.
Serahkan setiap kekhawatiran dan kekecewaan .. dan lihatlah pada pengharapan.
disini aku dengan sebuah mimpi menanti dengan harapan baru meski terlalu sulit untuk menanti, tapi ku kan tetap setia karna terlalu sempurna dan indah bersamamu semua perhatianku tidak ada yang tersembunyi ku tahu kelak kau kan hadir disisiku dan ku kan setia dalam sebuah penantian hingga akhirnya kita berada dalam langkah yang sama melangkah dengan harapan yang sama dan jika penantian usai, waktu kan tetap membuktikan kesetiaanku
Sulit mau memulainya dari mana, tapi yang pasti ini hanyalah awal yang sangat meyakinkan hatiku.
Berawal dari sejak lama, aku mengenalnya dan semakin mengenalnya hanya sebagai teman. Cukup menarik setiap sikapnya, meski suatu kali pernah aku dibuatnya kecewa. Tanpa sadar terkadang perkataanya membuatku cukup sedih. Pernah suatu kali aku mempercayakan sesuatu tapi kembali ia tidak sadar dengan sikapnya yang sering mengecewakan.
Hari ini mungkin, kesekian lamanya akhirnya pertemanan kita teruji. Setiap kekecewaan tidak pernah kami diamkan, tapi membereskanya dan tidak pernah ada kesakitan dalam hati yang kami pendam, itulah pertemanan.
Tidak terbayang kalau suatu waktu aku harus bercerita tentang seseorang yang mungkin aganya special dihati aku. Sulit untuk terbuka tentang satu hal ini kepada dia, karena terlalu banyak alasan yang akhirnya membentengiku untuk bercerita.
Teman, sebenarnya aku ingin sekali berbagi tentang hal ini, tapi mungkin aku hanya dapat bercerita dengan jariku ini..mulai mengetiknya dan memberikan ini padamu agar aku bisa bersembunyi saat kamu membacanya, inilah hal yang mungkin tidak terlalu penting untuk kamu tapi cukup memeras waktu dipikiranku untuk memikirkannya dan menganggap ini cukup penting dalam hidupku.
Yah, ini tentang ketertarikanku pada seorang laki-laki. Yang tidak berwajah sangat tampan, namun karakternya membuatku bisa melupakan setiap kesalahan. Apa yang dikatakannya terkadang secara tidak sadar akan kuikuti, apakah setiap nasihatnya cukup membuatku akan dewasa?. Dia yang kutemukan dalam mimpi dan harapan, akankah cukup peka dengan perasaan ini?. Aku ingin menjadi yang terbaik untukmu, itulah yang selalu ingin terkatakan dariku. Jika kamu bertanya ‘apakah kamu yakin dengan pilihanku ini?’..ya !! aku cukup yakin, bahkan aku cukup sabar untuk menantinya. Tapi satu hal, ini baru keyakinanku bukan keyakinan yang berasal dari Tuhan, tapi sampai saat ini aku yakin bahwa Tuhan akan menyampaikan sesuatu dalam hatiku tentang hal ini. Dia atau bukan, yang penting aku punya ‘penyerahan total’. Aku percaya ketika aku punya penyerahan total, aku akan bisa menerima siapa pun yang Dia tetapkan untuk mendampingi hingga disisa umurku.
Karakternya cukup teruji, itulah yang membuatku tertarik. Kerendahan hatinya yang membuatku bisa semakin menghargai perkataannya. Kecintaannya kepada Tuhan yang membuatku yakin bahwa dia bisa mencintaiku dengan tulus.
Sampai suatu malam, aku melukis cerita dalam sebuah mimpi tentang dia.
Teman, tapi ada satu hal juga yang aku takuti..tapi tidak mungkin aku menceritakannya saat ini, mungkin ada saatnya aku bercerita tapi tidak untuk kali ini.
Keterlambatan kita untuk mengatakan sesuatu kadang hanya berujung menjadi sebuah penyesalan, tapi apakah kita pernah berfikir ketika waktu yang kita sesali itu datang kembali. Apakah kita akan memperbaikinya? Atau hanya diam dan tidak mengharapkanapa-apa. Tuhan punya rancangannya sendiri, bukan dari apa yang kita anggap baik tapi dari apa yang Dia nilai sangat terbaik untuk kita. Dia lebih mengenali diri kita dari pada kita mengenali diri kita sendiri. Saat kita memaksakan kehendak kita sendiri yang rasanya cukup terbaik dan dapat membuat kita semakin dekat dengan Tuhan tapi kita malah ada digaris kegagalan, apakah kita masih berfikir bahwa rencana-Nya itu baik?
Terkadang kita menipu diri kita sendiri dengan cara menyembunyikan senyuman dari hadapan Tuhan dan seolah-olah Tuhan memiki kesalahan besar dalam hidup kita. Ketika kita mulai mundur atau maju dengan Tuhan, Tuhan akan tetap menjadi Tuhan yang sama. Dia tidak pernah keliru dengan setiap rencana-Nya. Apakah Tuhan kurang berpengalaman dalam merencanakan hidup dan masa depankita?
Ayo kita menata ulang setiap hidup kita. Tuhan masih setia dengan kita. Tuhan masih memilki rencana terbaik untuk hidup kita. Terlalu lelah jika kita mengukur hati-Nya dengan langkah kaki, dan terlalu dekat jika kita mengukur kebaikan-Nya dalam hidup kita. ‘Segala sesuatu Dia jadikan untuk mendatangkan kebaikan’ dan sama dengan hidup kita yang seharusnya pun mendatangkan kebaikan baik bagi Tuhan dan sekitar kita.
Setiap pertanyaan pasti ada jawaban, setiap permasalahan pasti ada jalan keluar, setiap kegagalan pasti ada kemenangan, dan setiap langkah pasti Tuhan ada.
Kemarin saya berjalan dipinggiran jalan yang tidak jau dari rumah saya, dan tidak sengaja saya melihat sebuah batu kecil yang membuat saya tertarik untuk mengambilnya. Taukah kamu batu itu kecil namun sangat indah. Warnanya abu-abu mengkilap dan bercorak garis. Ada hal yang membuat saya sangat tertarik untuk mengambilnya yaitu bentuknya yang unik dan warnanya yang indah. Dan akhirnya saya pun memutuskan untuk membawanya kerumah.
Dan seberapa besar rasa ingin tahu kamu atas batu kecil itu? Dan seberapa besar keinginan kamu untuk melihatnya? Dan seberapa besar keinginan kamu untuk menilai dari sisi manakah indahnya batu itu?. Sebaiknya kamu menyimpan dahulu rasa ingin tahu itu.
Hari ini tidak sengaja saya menabrak seorang anak kecil yang sedang berlari, dan ia pun terjatuh didepan saya. Ia menangis dan secepatnya saya minta maaf dan menolongnya. Ketika ia mengulurkan tanggannya, saya melihat sebuah gelang yang melingkar ditangannya, rasanya model gelang itu sepertinya baru pertama kali saya lihat. Gelang itu berwarna putih dan bercorak hitam dan sangat indah, anak itupun tersenyum sambil menjelaskan mengenai orang yang memberikan gelang itu kepadanya. MElihat dari ceritanya sepertinya orang itu sangat special dalam hidupnya, ia sangat membanggakan orang tersebut. Bahkan ia tidak menghentikan ceritanya hingga saya hanya mengelus kepalanya dan berkata “nanti, lain kali kita lanjutkan ceritanya ya..”. Dan ia hanya berkata “kamu tidak tahu,betapa bangganya saya terhadap orang yang memberi gelang ini..”
Dan seberapa besar rasa ingin tahu kamu atas seseorang yang memberikan gelang itu, dan apakah kamu ingin segera melihatnya, bahkan mengenalinya?. Sekali lagi sebaiknya kamu menyimpan rasa ingin tahu itu.
Esok saya akan berulang tahun, saya tahu ibu sudah membelikan sebuah kado untuk saya dan ia menyimpannya dimeja belajarku. Sangat besar rasa ingin tahuku untuk sebuah hadiah dari ibu. Aku tahu bahwa ibu mengetahui setiap kebutuhanku, namun kali ini rasanya sulit untuk menebak benda yang ada dalam kotak tersebut. Sebelumnya, ibu bertanya banyak hal pada diriku salahsatunya adalah pertanyaan mengenai harapanku ditahun ini,namun sepanjang hari ini saya hanya memilki rasa ingin tahu itu akan sebuah kotak tersebut.
Dan seberapa besar rasa ingin tahumu akan sebuah hadiah tersebut? Kamu belum tahu apa fungsi benda itu, bentuk dan warna namun kamu telah memilki rasa ingin memeilki hadiah itu bukan..?
Ternyata hadiah itu hanya berisi sebuah buku “seberapa besar rasa itu”
Kemarin, hari ini dan esok dan setiap harinya selalu saja kita memiliki perasaan ingin tahu,dan hanya kita sendirilah yang bisa mengukur seberapa besar rasa ingin tahu itu.
Dua ribu tahun lalu, Seseorang hidup tanpa dosa..dan seberapa besar rasa ingin tahumu tentang alasan mengapa Ia tidak berdosa?. Ia hidup dengan kesederhanaan, namun setiap hal yang dilakukan-Nya selalu menjadi pusat perhatian, bahkan setiap orang berbondong-bondong untuk dapat menyentuhnya..seberapa besar rasa ingin tahumu untuk mengetahui mengapa Ia menjadi pusat perhatian?.Suatu waktu yang telah ditentukan Ia mau menyerahkan diri-Nya kepada pemerintahan yang akan menghukumNya tanpa sebuah pelanggaran, Ia yang hidup tanpa dosa..mengapa harus dihukum? seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai alasan mengapa Ia mau melakukannya?. Disepanjang jalan menuju tanah penyaliban hanya darah yang mengalir dan desah nafas yang sangat letih dan kesakitan, seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai kesakitan yang diderita-Nya?. Dan sebuah paku menembus telapak tangan-Nya disertai curahan darah yang tidak berhenti, tidak hanya kedua tangan-Nya namun kepala yang dimahkotai duri tajam, tubuh yang sudah hampir hancur karena cambuk berduri tajam yang menggoreskan banyak luka yang menembus daging-Nya.. seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai apa alasan dan tujuan sebenarnya dari semua cerita ini..?. Disatu titik kemampuan-Nya untuk bertahan pun habis, mata-Nya hanya menatap keatas..dan seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai apa yang sebenarnya Dia rasakan sepanjang berjam-jam tergantung diatas kayu itu. Seberapa besar rasa ingin tahumu akan sebuah alasan dari semua ini?.
“kamu” lah jawaban dari semua rasa ingin tahumu sendiri..
“kamu” yang menjadi alasan terbesar akan sebuah cerita ini,
“kamu” telah dibuat-Nya menjadi lebih besar dan
jauh melebihi dari rasa ingin tahu itu.
“kamu” adalah alasan terbesar dari sebuah pengorbanan-Nya
mungkin jika Ia bertanya “seberapa besar “kamu” mengasihi Aku?” Namun bukan tidak penting bagi-Nya untuk mempertanyakan hal tersebut,
karena “kamu” sudah lebih awal menjadi alasan pengorbanan-Nya.
Bukan sekedar untuk menebus dosa dan hidup diberkati,
namun juga demi kesempurnaan yang dapat “kamu” capai sama seperti yang telah Ia janjikan. Pengorbanan-Nya terlalu sempurna untuk hidupmu dan saya, KASIH-NYA membawa “kamu” menjadi alasan terbesar
Apakah kamu masih memilki rasa ingin tahu dari hal-hal
yang sebenarnya tidak terlalu penting, milikilah rasa ingin tahu terbesar untuk mengenal-Nya lebih dalam.
Karena pengenalan akan Tuhan tidak pernah terbatas.
Menyebutnya sebuah kekalahan karena berada dalam sebuah pertandingan, dan menyebutnya sebuah kemenangan karena berada juga dalam pertandingan. Tetapi sebuah kekalahan seringkali menjadi hal yang tidak diinginkan bahkan sulit untuk menerimanya.
Menerima kekalahan dengan sebuah air mata sudah biasa, tetapi mencoba untuk tetap tersenyum layaknya seorang pemenang dalam sebuah kekalahan rasanya sulit.
Mengalah bukan berarti kalah, dan mengaku menang belum berarti benar menajadi pemenang, kecuali jika ingin menang dalam sebuah penipuan.
Sebuah kemenangan dan kekalahan itu adalah hal wajar, tetapi yang terpenting bagaimanakah sikap kita dalam sebuah proses pertandingan tersebut.
Kejujuran dan kemurnian hati cukup membuktikan kita sebagai pemenang !
seperti apapun keadaanku saat ini, aku tetap mengerti bahwa semua ada masanya.. meski saat ini sepertinya air mata menjadi sahabat, tapi semua ada masanya..
mungkin saja esok, lusa ataupun bertahun-tahun, tidak peduli jika itu memang yang terbaik..
Tuhan menyediakan masa memang untuk sebuah keindahan Karena Ia menjadikan segala sesuatu indah pada waktunya
Tuhan, aku hanya ingin setia dalam setiap masa.. karena tidak mungkin mengharapkan kesetiaan dari sebuah masa Biarkan aku terus berlari, dari masa ke masa.. hingga Kau dapati aku tetap setia
Mencari yang terbaik lebih mudah daripada menjadi yang terbaik.. apakah benar? bukan waktu yang akan menjawabnya..tapi kesetiaanlah yang akan menjawabnya ini tersirat untukmu,
ini aku... bukan menginginkanmu menjadi yang terbaik.. tapi aku ingin menjadi yang terbaik untukmu.. jika kamu belum melihatnya.. setialah untuk bisa melihatnya..
Sebenarnya kita sering mengatakan hal yang justru terbalik dari kalimat “aku tak pernah sendiri” karna beberapa kali saya bertemu dengan orang yang berwajah muram atau sedih dan berkata ‘saya merasa sendirian’. Dari sekian banyak orang, saya memperhatikan ternyata lebih banya yang berkata ‘saya merasa sendiri’ dibandingkan ‘saya sendirian’. Memang, manusia selalu memakai perasaan. Tapi terkadang karena terlalu larut dalam perasaan jadinyakita berada diposisi yang menjadi benar-benar menyakitkan padahal awalnya hanya perasaan kita. Apakah penting untuk selalu hidup didalam perasaan yang bersalah? Meskipun itu hanyalah ‘perasaan’ semata tapi dalam ‘perasaan’ itu juga seringkali kita terjebak. Ada cerita tentang persahabatan yang yang diakhiri dengan sakit hati, itu dimulai dari perasaan tidak dihargai. Ada cerita tentang sepasang kekasih yang akhirnya memutuskan untuk berpisah dalam hubungan yang tidak baik, itu dimulai dari perasaan ego masing-masing. Ada cerita tentang anak yang pergi dari rumah karena benci kepada orang tuanya, itu diawali dari perasaan anak yang dikekang. Ada lagi cerita tentang seorang pengemis yang kecewa karena tidak banyak yang memberi uang kepadanya, itu dimulai karena perasaan yang selalu mengasihani diri sendiri. Dan semua cerita dimulai dari perasaan, juga tentang kamu yang sedang membaca, itu dimulai dari perasaan.
Bagaimana perasaanmu hari ini, apakah sebuah perasaan akan membawa kamu pada hal yang semestianya tidak kamu lakukan?
Memang perasaan sulit untuk mengalah, tapi perasaan bukan menjadi hal yang akhir, karena akhir dari sebuah perasaan adalah keputusan. Sebuah krputusanlah yang akhirnya membawa kamu pada kemajuan atau kemunduran. Memiliki perasaan bersalah itu wajar, dan memilki perasaan paling benar juga wajar, tapi ingat akhir dari sebuah perasaan adalah keputusan dan tindakan.
Kita diciptakan untuk jadi pemenang termasuk menang dalam perasaan bersalah dan mau berubah. Jangan selalu mengasihani diri sendiri, karena seorang pemenang tidak layak untuk dikasihani, kecuali pemenang itu adalah seorang pecundang.
Apakah kita akan menjadi pemenang sementara atau hanya pemenang sementara?