Saturday, March 13, 2010

tidak akan menghentikannya..!!


Ya, kata itu slalu tersirat dalam hati saya bahkan itulah yang selalu memicu saya untuk terus mengerjakannya. Terlalu sering saya memotivasi diri saya sendiri, karena terlalu lambat untuk saya bergerak jika hanya menunggu orang lain memotivasi saya.

Gambaran yang digambarkan seorang anak kecil terkadang membuat saya menyadari betapa pentingnya sebuah ketulusan. Seorang anak kecil dengan tulus melukiskan wajah ibunya meski jauh dari yang sebenarnya namun alunan tangannya diiringi benaknya yang melayang memikirkan ibunya.

Sama halnya dengan apa yang sedang kita kerjakan, apakah kita akan menghentikannya sebelum itu selesai dan menghasilakn sesuatu. Lebih baik kita hanya diam daripada kita mengerjakan banyak hal dan tidak menyelesaikannya.

Saya tidak akan berhenti menulis sampai jari saya terasa tidak mampu menulis, saya tidak akan berhenti mencari inspirasi sampai saya kehilangan Pencipta saya, dan saya rasa itu tidak akan terjadi.

Saya tidak terlalu perduli dengan penilaian mereka atas apa yang saya kerjakan, saya hanya berusaha menyelesaikan apa yang saya kerjakan sampai selesai dan berdampak bagi banyak orang.

Sekian banyak larut malam yang sering saya lalui untuk menorehkan apa yang yang ada dibenak pikiran saya. Tidak sekalipun tersirat dalam hati saya akan hal “rugi” karena inilah bagian dari jiwa saya. Ini bukanlah mengenai hobby tapi mengenai ‘menghargai potensi’ yang Pencipta berikan untuk saya.

Saya tidak berusaha membuat tulisan saya semegah mungkin, tapi saya berusaha menulis dengan tulus dan murni. Sebuah tulisan muncul dari inspirasi, dan inspirasi muncul dari pemikiran, dan pemikiran muncul dari apa yang saya dengar dan apa yang saya lihat bahkan lebih dari itu adalah apa yang saya rasakan.

Saya pernah terdiam dan tiba-tiba saja meneteskan air mata ketika saya melihat sebuah pohon yang tampak biasa saja. Namun perasaan saya berkata lain, ketika mata saya mengarah pada pohon tersebut dititik itu saya merasakan betapa “Tuhan peduli dengan hidup kita” mengapa? Sebuah pohon diciptakan bukan menjadi suatu kebetulan tetapi suatu kebenaran, saya tidak sedang berpikir egois tapi saya merasa Tuhan menciptakan pohon tersebut untuk bisa saya pandang, itu berarti Tuhan menciptakannya untuk saya. “saya” yang hanyalah seorang penulis sederhana tetapi apa yang Tuhan ciptakan membuat inspirasi untuk saya. Itu berarti “Tuhan perduli” dengan potensi saya dan anda.

No comments: