Dan seberapa besar rasa ingin tahu kamu atas batu kecil itu? Dan seberapa besar keinginan kamu untuk melihatnya? Dan seberapa besar keinginan kamu untuk menilai dari sisi manakah indahnya batu itu?. Sebaiknya kamu menyimpan dahulu rasa ingin tahu itu.
Hari ini tidak sengaja saya menabrak seorang anak kecil yang sedang berlari, dan ia pun terjatuh didepan saya. Ia menangis dan secepatnya saya minta maaf dan menolongnya. Ketika ia mengulurkan tanggannya, saya melihat sebuah gelang yang melingkar ditangannya, rasanya model gelang itu sepertinya baru pertama kali saya lihat. Gelang itu berwarna putih dan bercorak hitam dan sangat indah, anak itupun tersenyum sambil menjelaskan mengenai orang yang memberikan gelang itu kepadanya. MElihat dari ceritanya sepertinya orang itu sangat special dalam hidupnya, ia sangat membanggakan orang tersebut. Bahkan ia tidak menghentikan ceritanya hingga saya hanya mengelus kepalanya dan berkata “nanti, lain kali kita lanjutkan ceritanya ya..”. Dan ia hanya berkata “kamu tidak tahu,betapa bangganya saya terhadap orang yang memberi gelang ini..”
Dan seberapa besar rasa ingin tahu kamu atas seseorang yang memberikan gelang itu, dan apakah kamu ingin segera melihatnya, bahkan mengenalinya?. Sekali lagi sebaiknya kamu menyimpan rasa ingin tahu itu.
Esok saya akan berulang tahun, saya tahu ibu sudah membelikan sebuah kado untuk saya dan ia menyimpannya dimeja belajarku. Sangat besar rasa ingin tahuku untuk sebuah hadiah dari ibu. Aku tahu bahwa ibu mengetahui setiap kebutuhanku, namun kali ini rasanya sulit untuk menebak benda yang ada dalam kotak tersebut. Sebelumnya, ibu bertanya banyak hal pada diriku salahsatunya adalah pertanyaan mengenai harapanku ditahun ini,namun sepanjang hari ini saya hanya memilki rasa ingin tahu itu akan sebuah kotak tersebut.
Dan seberapa besar rasa ingin tahumu akan sebuah hadiah tersebut? Kamu belum tahu apa fungsi benda itu, bentuk dan warna namun kamu telah memilki rasa ingin memeilki hadiah itu bukan..?
Ternyata hadiah itu hanya berisi sebuah buku “seberapa besar rasa itu”
Kemarin, hari ini dan esok dan setiap harinya selalu saja kita memiliki perasaan ingin tahu,dan hanya kita sendirilah yang bisa mengukur seberapa besar rasa ingin tahu itu.
Dua ribu tahun lalu, Seseorang hidup tanpa dosa..dan seberapa besar rasa ingin tahumu tentang alasan mengapa Ia tidak berdosa?. Ia hidup dengan kesederhanaan, namun setiap hal yang dilakukan-Nya selalu menjadi pusat perhatian, bahkan setiap orang berbondong-bondong untuk dapat menyentuhnya..seberapa besar rasa ingin tahumu untuk mengetahui mengapa Ia menjadi pusat perhatian?.Suatu waktu yang telah ditentukan Ia mau menyerahkan diri-Nya kepada pemerintahan yang akan menghukumNya tanpa sebuah pelanggaran, Ia yang hidup tanpa dosa..mengapa harus dihukum? seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai alasan mengapa Ia mau melakukannya?. Disepanjang jalan menuju tanah penyaliban hanya darah yang mengalir dan desah nafas yang sangat letih dan kesakitan, seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai kesakitan yang diderita-Nya?. Dan sebuah paku menembus telapak tangan-Nya disertai curahan darah yang tidak berhenti, tidak hanya kedua tangan-Nya namun kepala yang dimahkotai duri tajam, tubuh yang sudah hampir hancur karena cambuk berduri tajam yang menggoreskan banyak luka yang menembus daging-Nya.. seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai apa alasan dan tujuan sebenarnya dari semua cerita ini..?. Disatu titik kemampuan-Nya untuk bertahan pun habis, mata-Nya hanya menatap keatas..dan seberapa besar rasa ingin tahumu mengenai apa yang sebenarnya Dia rasakan sepanjang berjam-jam tergantung diatas kayu itu. Seberapa besar rasa ingin tahumu akan sebuah alasan dari semua ini?.
“kamu” lah jawaban dari semua rasa ingin tahumu sendiri..
“kamu” yang menjadi alasan terbesar akan sebuah cerita ini,
“kamu” telah dibuat-Nya menjadi lebih besar dan
jauh melebihi dari rasa ingin tahu itu.
“kamu” adalah alasan terbesar dari sebuah pengorbanan-Nya
mungkin jika Ia bertanya “seberapa besar “kamu” mengasihi Aku?” Namun bukan tidak penting bagi-Nya untuk mempertanyakan hal tersebut,
karena “kamu” sudah lebih awal menjadi alasan pengorbanan-Nya.
Bukan sekedar untuk menebus dosa dan hidup diberkati,
namun juga demi kesempurnaan yang dapat “kamu” capai sama seperti yang telah Ia janjikan. Pengorbanan-Nya terlalu sempurna untuk hidupmu dan saya, KASIH-NYA membawa “kamu” menjadi alasan terbesar
Apakah kamu masih memilki rasa ingin tahu dari hal-hal
yang sebenarnya tidak terlalu penting, milikilah rasa ingin tahu terbesar untuk mengenal-Nya lebih dalam.
Karena pengenalan akan Tuhan tidak pernah terbatas.