Berbicara tentang mimpi tepat pada tanggal 12 April 2013 lalu saya menghampiri sebuah sekolah yang letaknya cukup jauh dari tempat saya tinggal. Awalnya pun saya penasaran dengan sekolah tersebut, ya..sekolah jurusan Pertanian, saya pikir di jaman sekarang ini sudah tidak ada sekolah tingkat menengah atas yang memilki jurusan Pertanian. Dengan alis berkerut, saya berpendapat seperti apa siswa-siswa disana, mengapa mereka masih memilki ketertarikan untuk Pertanian. Saya sering menjumpai siswa-siswi atau anak-anak remaja, dan kebanyakan dari mereka mempertahankan kemauan dan hak mereka. Dan kembali saya merasa terharu dengan sekolah yang memiki jurusan Pertanian, bahkan siswa yang sekolah disitu.
Ternya benar, sekolah memang tepat memberikan jurusan
Pertanian karena daerah yang cukup jauh dari kota, dan pedalaman yang cukup
sulit ditempuh untuk angkutan umum. Saya sempat memiliki pengalaman untuk
transportasi, saya sempat naik mobil pick up alias kolbak, dan saya duduk
diatas tumpukan kelapa-kelapa serta pisang, karena memang tidak ada angkutan
umum yang kesana, hanya mobil seperti ini.
SMK Pertanian Negeri I Cipaku Kelas Pasawahan yang terletak
di daerah Pasawahan , jika dalam bahasa sunda ‘pasawahan’ berarti persawahan.
Kepala Sekolah yang masih muda dan cukup ramah menjelaskan tentang sekolah
tersebut, sambil saya melihat pemandangan lahan-lahan yang sedang ditanami
berbagai macam tanaman oleh siswa-siswi. Jujur, saya terharu. Saya bangga
dengan kemauan mereka untuk sekolah disitu, dan mereka tidak malu. Sempat terlintas
dalam benak saya tentang anak jaman sekarang yang malas sekolah, buat kasus
disekolah, dan tidak lagi peduli dengan biaya yang dikeluarkan untuk
sekolahnya, dan saya membandingankan dengan mereka yang mencari sekolah gratis
dan mengusahakan apa yang bisa mereka kerjakan, cukup ironi. Jaman sekarang
anak remaja gengsi memilih jurusan yang kurang enak didengar, tapi beda dengan
mereka yang cukup antusias.
Sepanjang saya keliling-keliling sekolah tersebut, seorang
siswi sambil menjelaskan setiap ruangan demi ruangan, dengan rasa haru yang
tidak hilang saya mendengarkannya. Dan akhirnya saya masuk dalam sebuah kelas,
kelas mereka tanpa bangku dan meja, mereka duduk dilantai dan saya melihat
dinding kelasnya yang ditempel dengan kertas-kertas. Saya masuk, dan mendekati
kertas-kertas itu dengan rasa penasaran. Ternyata kertas-kertas tersebut adalah
tulisan para siswa-siswi dengan cerita mereka masing-masing dengan judul yang
sama “MIMPIKU” hmmm..makin saya terharu dengan semua cerita mereka. Ternyata mereka
memiliki cita-cita yang diluar dugaan, dan sempat saya berulang kali membaca
sebuah mimpi siswa yang saya sempat kenalan, inilah mimpinya….
Setelah berulang membacanya, saya tersenyum. Jika kamu tanya
pendapat saya, saya sulit mengeluarkan pendapat. Mungkin hanya satu kata “bangga”
Saya semakin berharap untuk anak-anak Indonesia supaya
bangkit dari ketidakmampuan, kembali bermimpi untuk masa depan yang penuh harapan dan bersyukur dengan keadaan apapun, dan ingat supaya benar-benar
menggapai cita dengan usaha yang NYATA.
Ayo berani bermimpi, kejar dan kerjakan!
Ayo berani bermimpi, kejar dan kerjakan!