Wednesday, July 21, 2010

rajawaliku


mengapa rajawaliku terdiam

dan tidak ada yang mempedulikannya

hingga matanya yang tajam meneteskan air

kulihat luka disayapnya

bersamaan dengan titik darah pada lukanya


apakah yang membuatnya terluka

tidak mungkin, karena rajawaliku terlalu kuat

namun tak kulihat kekuatannya saat ini


aku mulai membasuh lukanya

membalut luka perih disayapnya

membiarkannya tenang

demi mendapat kekuatan kembali


ku harap esokmenjadi hari cerah bersamanya

membawa aku kembali terbang bersamanya

mengitari dunia yang indah


sayapnya akan kembali memperlihatkan kemegahannya

terbang menggapai harapan dan asa

Monday, July 19, 2010

macet total

spontan cuma bilang "hari apa ini?" padahal udah jelas-jelas saya tahu bahwa ini hari Senin tanggal 19 Juli 2010. Tapi kejadian hari ini agak membuat saya sedikit jengkel.
Sedikit mau bercerita tentang hari ini, pagi-pagi bangun jam 06.30 (maklum pengangguran) dan langsung beres-beres rumah. Karna kerjaan udah pada beres, saya mulai menghidupkan laptop dan mulai menjelajah dunia lewat layar datar didepan muka saya. Ga kerasa udah jam 15.00 waktunya untuk bergegas dan siap-siap kuliah, dan dalam hati saya hanya menegaskan pada diri saya sendiri bahwa hari ini kudu kuliah karna minggu depan udah UTS. Tapi begitu saya mau mandi, ngantuk berat mulai merajai mata saya. Dan rasanya ini udah ga bisa ditahan, hmmm..kuliah kan masuk jam 17.00 dan karna kuliah saya kelas malam jd kalo telat ga akan kena sanksi apa-apa, ya udah saya mulai berbaring dan berencana tidur sampe jam 16.00 lumayanlah sejam tidur.

Astaga.....! jam 17.00, kelebihan sejam tidurnya euy..langsung buru-buru kekamar mandi bukan untuk mandi tapi cuma cuci muka dan ganti baju alias kaga mandi karna udah mepet banget.

Sukarno-Hatta lewat....Samsat lewat....Binong lewat.....
Dan begitu sampai daerah Kiara condong..tiba-tiba macet dan macet lebih macet...
Kunaon ieu ey...ga biasanya sampe segini, biasanya cuma 1/2 jam saya dijalan dan sampai dikampus..tapi ini udah 1 setengah jam berlalu. Wah, langsung saya sms teman kuliah saya dan menyakan apakah dosennya sudah mengajar, dan jawabnya adalah 'udah selesai' dan saya berfikir ya udah deh saya ikut kuliah yang jam ke-2 kan mulainya jam 19.00.
Ternyata dosen jam ke-2 tidak hadir...halah, mo ngapain jadinya..akhirnya saya turun dari angkutan kota karna sudah pusing 2jam berada diangkot dan mampir ke supermarket buat beli obat jerawat berhubung jerawat saya lagi kambuh. Okey, selesai mampir..hujan deras menerpa..saya diam dipinggir supermarket sambil cemilan dan ngotak ngatik Hp..sejam nungguin hujan tapi ga reda-reda, langsung saya berlari untuk naik angkot...tapi ga ada angkot yang lewat karna macet masih menyelimuti daerah kampus saya yaitu Jl. Jakarta, ternyata selidik punya selidik dari informasi..macet merajalela di sekitar Jl. Jakarta, Kircon, Antapani, Supratman, Cicadas, Cicaheum..ampun !

Ternyata....Macet itu diakibatkan karna "lampu lalu lintas di perempatan mati". Sebenarnya ini sering terjadi, saya sering mengalami dan melihat ini, ini benar-benar terjadi dan cukup sering. Cuma saya bingung, apakah ini bagian saya juga buat mengadu kepada kepolosian dan Pemerintah Kota..Sempat saya ingin memotret kekacauan yang saya lihat barusan, tapi karna malam hari jadi hasil fotonya kurang jelas. Padahal kalau lihat aslinya, wuih saya cuma bisa kerung dan .... no comment.

Dan akhirnya saya harus berjalan sampai nemu angkot dijalan yang udah lumayan lancara..kira-kira 150 meter saya berjalan dan akhirnya menemukan angkot dan sebaliknya macet tetap bisa terhindarkan. Tiba dirumah jam 21.30. Bisa bayangin dari jam 17.00 sampai 21.30 hanya habis dijalan, ga ada hasil selain obat jerawat tadi. Huft, AADB..Ada Apa Dengan Bandung?. Yang saya tahu ini kota Bandung tercinta bukan Jakarta..dan jangan sampai seperti Jakarta.

Akhir kata untuk Pemerintah Kota Bandung yang terkasih, saya mewakili masyarakat kota Bandung ingin supaya Pemerintah bisa memperhatikan lalu lintas dikota Bandung, jangan sampai hanya menampung keluhan tapi harusnya memberikan solusi yang cepat dan tanggap. Tapi bagaimanapun...i love Bandung, i bless Bandung

Friday, July 16, 2010

still love you..



Kuhantarkan rasa ini dekat hatimu..
Rasa yang sedari dulu menemani..
Tidak penting bagimu namun berarti bagiku

Entah kau mau menyapanya atau tidak,
Tapi inilah yang kupunya..

Bukan sekedar rasa belaka tapi kesejatian
Mungkin aku tertipu dengan perasaan..
Tapi menyakitkan jika kusebut tipuan
Karna ini tumbuh dari hatiku..
Hati yang tidak pernah ditipu
bahkan sejak dunia tercipta..

Ia yang telah menciptakan rasa itu,
Hingga akhirnya nafasku pun tercipta

Ia tidak pernah salah menciptakannya
Tapi kita sering menyalahkan rasa itu

Apakah perlu menyadarkannya dengan paksaan?
Atau melupakannya namun tidak pernah lupa..

Sunday, July 11, 2010

ayo bangun...kejar mimpimu !!





Oiiii…!!! Bangun !!!

Ayo kejar mimpi mu !!

Jangan hanya tidur dan bermimpi. Mimpi hanya sekedar menjadi menjadi mimpi ketika kamu hanya memimpikannya.

Jangan lihat kembali apa yang terjadi kemarin bahkan detik tadi, kita masih memilki pengharapan yang sebenarnya ada didepan kita. Ingat, setiap hari selalu ada pengharapan baru. Hari ini sebesar apa kepercayaan untuk bisa sampai dalam kenyataan yang kamu harapakan?.

Ketika kamu menaruhkan kepercayaan dalam hati kamu, berarti kamu sudah setengahnya masuk dalam mimpi itu, dan ketika kamu terus mengejarnya kamu akan sepenuhnya menerima itu. Kamu tidak pernah sendiri dalam berlari, ingatlah kepada [enciptamu yang selalu membuat kamu kuat. Dan ingatlah orang-orang disekelilingmu yang selalu mendukung kamu. Jangan sampai kita mengasihani diri kita kita sendiri, karena kita diciptakan untuk menjadi pemenang.

Untuk apa kita jadi pemenang kalau kita tidak punya mimpi? Untuk apa kita berlari kalau kita tidak punya tujuan? Untuk apa kita kerjar target kalau kita tidak pernaha menetapkan sebuah target. Mari kita menyadarkan diri kita, dan mulai memiliki mimpi dan bangunlah karena cepat atau lambat yang menentukan semua itu adalah kamu.

Jangan selalu bertanya ‘kapan’ dan ‘kapan’ ?? tetapi mulailah bertanya ‘bagaimana’, karena kamu tidak akan bertindak apa-apa jika hanya bertanya ‘kapan’. Tetapi jika kamu mulai menyadari bagaiman caranya dan mulai masuk dalam proses tersebut maka kamu akan melihat dengan mata kamu sendiri hasil tersebut.

Lakukanlah segala sesuatu seperti untuk Tuhan, karena sebenarnya segala sesuatu memang kembali pada Tuhan.

Milikilah ambisi itu tetapi jangan jadi ambisius, milikilah mimpi itu tetapi jangan jadi pemimpi saja, milikilah harapan itu tetapi jangan mengharapkan saja, tetapi lakukanlah bagian kita !

Bermimilah tetapi ingat untuk bangun, dan mulailah lakukan bagian kita !

Tetap percaya dan semangat !


untuk itu sahabat ada


Tepat jam tiga sore mereka berjanjian untuk bertemu dan sekedar ngopi bareng dan saling mengadu cerita-cerita lucu yang sudah mereka siapkan masing-masing. Ya…itulah yang menjadi kegemaran dua orang sahabat wanita itu, mereka sering menghabiskan waktu dengan ditemani suara tawa mereka yang agak berisik. Sore itu Rere lebih dulu datang dan lima belas menit kemudian Ica pun tiba. Dengan suara khas yang sedikit kasar dan tepukan pada bahunya membuatnya sedikit kesal sambil tersenyum menahan tawa. Ujarnya “kapan sih kasar lo bisa ilang Re?”

“ntar Ca kalo ‘kasar’ gue diculik baru ilang..”

“eh, kemaren kemana lo Re?Gue nunggu lo chating tapi kaga muncul-muncul, molor ya lo?

“ya eyalah Ca,ngapain lagi coba malem-malem..!”

“Re, kapan ya kita punya cantolan?!”

“nyante ajalah Ca, toh jodoh ga kan kabur..yah, kaya kita aja bisa sahabatan kaga nyangka kan?”

“nyangka aja ah Re..kita kan sama-sama preman jadi wajar aja kalo kita bisa nyambung dan endingnya jadi sahabat”

“hah,,,siapa bilang gue preman? Lo aja Ca ama keluarga lo, gue ga ikut-ikutan..!”

“eh jangan belokin diri lo Re…gw tau jelas gelagak preman lo..hahhaha”

“oia Re..by the way, gue ga pernah tau loh background lo yang sebenernya…certain donk!”

“tumben elu nanya-nanya gue Ca, ada apa neh?”

“iya, soalnya udah ga ada topic yg lucu lagi Re”

“hfh…kirain…!!”

“tapi emang bener ya Ca..kenapa ya dulu gue disebut preman? Hampir orang yang baru kenal gue, pasti pada takut ma gue..!”

“Rere…rere….mata lo aja udah preman…tau !!!”

“hahahhahaha,,,,,Ca gue dulu emang suka jailin orang abis-abisan, boongin guru, manjat sana sini, malakkin adik kelas, bringas banget lah pokonya..tapi kan itu dulu, jadi wajar kalo gue bukan disebut lagi preman!!”

“nah mending elu Re, gue sama sekali ga kaya lu, gue orang yang rajin dikelas, deket sama guru dan suka bantuin temen-temen gue, tapi kenapa gue disebut preman juga?!”

“udah lah Ca..lupain aja….ngapain coba kita bahas pandangan orang-orang yang sebenernya salah besar..”

“bener elu Re…tumben lo waras,,, !”

Sepanjang dua tahun persahabatan mereka banyak dihabiskan hanya untuk ngopi, ngobrol, tertawa dan hal-hal yang membuat mereka senang sementara.

Tapi dibalik itu semua, Rere sebenarnya tidak tau kalau latar belakang Ica broken home, ia hanya tinggal berdua dengan ibunya yang masih mencari pengganti ayahnya. Orang tuanya bercerai setahun setelah mereka bersahabat, tapi tidak sedikitpun yang Rere ketahui tentang keluarga Ica. Seringkali Ica menangis karena sering bertemu ayahnya yang kerap kali menggandeng wanita yang lebih muda dari ibunya. Dirumah Ica hanyalah seorang pendiam yang hanya tersenyum ketika melihat ibunya lalu masuk kamar hanya untuk diam dan diam, dan berbeda ketika ia bertemu dengan Rere, semuanya ia sembunyikan dengan rapi. Entah merasa malu, minder, tidak percaya, terlalu berat untuk diceritakan…entahlah. Tapi itulah Ica yang sebenarnya.

Berbalik dengan keadaan Rere yang sebenarnya. Ica tidak pernah tahu kalau sebenarnya Rere mengidap sakit kanker. Rere sering tiba-tiba pamit lebih dulu pada Ica dengan alasan sakit perut, padahal Rere sudah tidak kuat menahan sakit ditubuhnya. Rere sering memaksakan pergi untuk nongkrong tapi sulit untuk dia membohongi tubuhnya yang sedang digrogoti penyakit. Setiap Rere sampai dirumah, ia langsung tiduran dipangkuan ibunya sambil menahan rasa sakitnya dan meneteskan air mata. Sempat Rere ingin bercerita pada Ica tentang keadaanya yang sebenanya tapi ia berharap bisa sembuh dan akan menceritakannya setelah ia sembuh nanti.

Tiga tahun persahabatan mereka tetap dalam keadaan yang sama. Hanya diiringi tawa diatas kesedihan mereka masing-masing. Dan sebulan kemudian ternyata Rere harus keluar negeri untuk bisa mendapatkan perawatan yang lebih intensif demi mencapai kesembuhannya, karena kanker Rere sudah stadium tiga. Rere berkata pada Ica ia harus pergi keluar negeri dengan alasan ayahnya pindah kerja, padahal ia akan berobat.

Sempat Ica merasa sedih karena Ica tidak sempat menceritakan keadaan keluarganya yang sebenarnya, sama dengan Rere yang sedih karena ia belum berani cerita tentang sakitnya.

Tiga bulan setelah kepergian Rere keluar negeri, Ica mendapat kabar dari sebuah telepon dari Ibu Rere yang mengabarkan bahwa Rere telah meninggal dunia…………………..



Persahabatan bukan bicara soal senang dan tawa saja. Tapi persahabatan yang sesungguhnya adalah ketika kita mau saling terbuka dan percaya. Jangan katakan ‘kita bersahabat’ jika kita tidak pernah tahu yang sebenarnya tentang sahabat yang sering ada disamping kita. Persahabatan menjadi sempurna ketika kita memiliki waktu untuk terbuka, percaya dan mendoakan.

Jika ada penyesalan, lupakanlah itu..karena penyesalan hanyalah menyesali masa lalu, ingat anda masih memilki masa depan dan harapan…kecuali jika anda ingin menyesal kembali. Rangkullah sahabat kita ketika ia sedih, dan topanglah ketika ia lemah bahkan terjatuh. Karena untuk itulah kata ‘sahabat’ ada.

belajar 'PANGGILAN' dari Rick Warren


Setiap orang akan menoleh ketika namanya dipanggil, panggilan terkadang membuktikan apakah kita seorang yang merespon dengan benar atau bahkan hanya diam atau menyimpang. Panggilan menjadi awal seseorang untuk menghampiri. Panggilan menjadi dasar untuk merespon, tidak mungkin kita merespon tanpa kita mendengar panggilan.

Rick Warren lahir di San Jose, California, Amerika Serikat, 28 Januari 1954; umur 56 tahun adalah pendiri Gereja Saddleback di Lake Forest, California, yang merupakan gereja terbesar ke-8 di Amerika Serikat. Selain sebagai pendeta Rick Warren juga menulis buku yang berjudul The Purpose Driven Church, buku ini telah terjual sebanyak lebih dari satu juta buku dalam 30 bahasa, dan dinyatakan sebagai buku kristiani yang telah mengubah sejarah. Selain buku tersebut Rick Warren juga menulis buku yang berjudul The Purpose Driven Life (Hidup yang Digerakkan Oleh Tujuan), yang telah terjual lebih dari 30 juta buku, dan menjadikan dia sebagai seorang penulis buku bestseller New York Times.(http://id.wikipedia.org/wiki/Rick_Warren)

Sebagai strategi global, Dr Warren menasihati para pemimpin di publik, swasta, dan sektor iman pada pengembangan kepemimpinan, kemiskinan, kesehatan, pendidikan, dan iman dalam budaya. Dia telah diundang untuk berbicara di PBB, World Economic Forum di Davos, Uni Afrika, Dewan Hubungan Luar Negeri, Harvard Kennedy School of Government, TIME's Global Health Summit, dan berbagai kongres di seluruh dunia. majalah TIME menyebut dia salah satu dari "15 Pemimpin Dunia Siapa yang paling penting di tahun 2004" dan pada tahun 2005 salah satu dari "100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia" Juga., tahun 2005 US News & World Report menyebut dia salah satu dari "25 Pemimpin Amerika Terbaik”.

Sebagai seorang teolog, Dr Warren telah mengajar di Oxford, Cambridge, Universitas Yudaisme, Evangelical Theological Society, dan banyak seminari dan universitas. enam Nya buku dikenal untuk menjelaskan teologi dengan cara-cara mudah dipahami dan telah diterjemahkan ke lebih dari 50 bahasa. Dr Warren mengatakan ia mengajarkan teologi tanpa menggunakan istilah-istilah teologis dan orang-orang mengatakan itu adalah teologi. Buku terakhirnya, The Purpose Driven Life laris dalam sejarah Amerika, menurut Publisher's Weekly. 90 persen dari pendapatan royalti mereka untuk amal, yang melayani orang yang hidup dengan HIV / AIDS dan pemimpin kereta api di negara-negara berkembang.

Rick Warren salah satu orang yang setia dengan panggilan hidupnya, yang akhirnya hidupnya berdampak besar bagi banyak orang bahkan negara-negara. Sebuah kesetiaan kita atas panggilan hidup akan menghasilkan dampak yang lebih dari apa yang kita pikirkan, karena itulah yang menjadi janji-NYA. Apakah panggilan Tuhan atas hidupmu? Kerjakanlah dengan maksimal supaya kita memperoleh maksimal juga.

Roma 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya. Rencana Allah akan digenapi berdasarkan ‘panggilan-NYA’, lebih dari sebuah nama yang indah, panggilan Tuhan atas hidupmu begitu besar dan menjadi bukti jika Tuhan ingin memakai kita dalam karya besarnya. Sadarilah secepat mungkin akan “panggilan Tuhan”. II Petrus 1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. Hidup dalam panggilan memerlukan kesungguhan hati agar kita tidak pernah tersandung, namun sebenarnya tidak ada alasan kita untuk tidak berjalan dalam panggilan Tuhan, hanya terkadang diri kitalah yang membatasi Tuhan bekerja dalam hidup kita. Setiap keterbatasan kita sebenarnya menjadi alasan kita untuk bergantung kepada Tuhan, dan setiap apa yang Tuhan berikan sebenarnya tidak pernah terbatas.

Panggilan dimulai dari sebuah kemauan bukan kemampuan

Panggilan menunggu respon kita, bukan kemampuan yang Tuhan mau melainkan kemauan. Efesus 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus. Setiap orang telah Tuhan berikan kemampuan yang berbeda-beda. Lain halnya kemampuan untuk mengenal DIA, karena mengenal DIA adalah sebuah anugrah dan anugrah adalah suatu hal yang sebenarnya tidak layak untuk kita dapatkan.Kemampuan ada dalam setiap diri kita, beberapa diantaranya membiarkan kemampuan tersebut tanpa diasah dan dikembangkan dan akhirnya menjadi sebuah ketidakmampuan. Potensi atau kemampuan terkadang sangat diinginkan sekali oleh banyak orang tanpa mereka sadari bahwa setiap mereka memiliki kemampuan tersebut. “Tuhan mencari orang mau bukan yang mampu” namun apa jadinya jika seseorang tersebut memiliki kemampuan dan kemauan? Pasti hasil yang didapat akan lebih maksimal. Kemampuan muncul dari sebuah kemauan, kemauan seseorang itulah yang menimbulkan seseorang itu menjadi bisa melakukan dan akhirnya ia akan mampu untuk terus melakukannya. Kemampuan harus disertai kemauan! Banyak anak muda yang memiliki kemampuan secara talenta, ada yang memiliki vocal indah, menari, drama, bermain musik, menulis, dsb karna sebenarnya begitu banyak dan bermacam-macam yang Tuhan berikan atas kita. Dan yang menjadi pertanyaannya adalah “apakah kita memiliki kemauan untuk mengembangkannya?. Roma 11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. Itulah janji-NYA atas hidup kita, Tuhan tidak sedikitpun menyesal telah membawa kita dalam panggilan-NYA, jika panggilan Tuhan atas hidup kita begitu besar maka sadarilah bahwa itu hanyalah kasih karunia-NYA

Tuhan berkenan atas panggilan-NYA untuk kita, mungkin kita terpanggil lewat talenta atau potensi yang ada pada kita. Ketika kita menyadari untuk sebuah kemampuan apakah kita memiliki kemauan juga?

Efesus 4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Paulus salah satu orang yang terpanggil untuk melayani Tuhan dengan habis-habisan namun setiap responnya yang maksimal menuai penggenapan janji Tuhan. Hendakalah hidup kita berpadanan dengan panggilan yang Tuhan tentukan atas hidup kita.

Filipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. Secepat apa respon kita terjhadapa panggilan Tuhan? Apakah kita hanya mengangguk atau diam atau berlari mengejarnya?

II Timotius 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman

Ada banyak kesulitan yang kita dapati dalam hidup kita yang sepertinya sulit untuk memandang sebuah panggilan dan berjalan didalamnya, Dia memanggil kita bukan berdasakan perbuatan dan usaha kita melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-NYA. Apakah kita menyadari akan sebuah kepastian dalam setiap perkara. Tuhan menjadikan segalanya sempurna, jika apa yang saat ini anda lihat begitu tidak pasti namun berbeda dengan apa yang Tuhan tetapkan. Siapa yang akan mendahului segala sesuatunya untuk mengakhiri selain diri anda sendiri. Apa yang menjadi alasan kita untuk ragu dengan setiap apa yang ada. Ketika anda melihat sekeliling anda yang terkadang meragukan panggilan tersebut tapi ketahuilah yang membuat demikian adalah pikiran diri anda sendiri, jika anda memikirkan hal besar tentang panggilan maka keputusan kita hanyalah respon yang benar. Begitu penting sebuah pemikiran yang besar tentang panggilan.

Tuhan memberikan pilihan dalam hidup anda, apakah anda dapat mengembalikan pilihan itu kepada Tuhan. Orang yang berjalan dalam panggilan adalah orang yang selalu mengambil keputusan dengan melihat dampak yang akan yang akan terjadi.